Akhir-akhir ini, negeri kita
lagi-lagi diusik oleh masalah-masalah dalam negeri yang mengacu pada
kelangsungan hidup orang banyak. Belum selesai satu masalah, masalah lain
muncul lagi.
Rakyat tak henti-hentinya
mengumandangkan luapan emosi yang kini sudah berkeliaran di jalanan. Miris rasanya
batin ini jika timbul masalah mengenai hal ini, yakni pemerintah berencana
menaikkan harga BBM sebesar Rp 1.500 per liter per April mendatang. Pemerintah
juga menjadwalkan kenaikan TDL secara bertahap pada bulan Mei dengan total
kenaikan 10 persen. Hal ini begitu menyekik rakyat terutama kelas bawah, karena
tinggal menghitung hari saja, banyak hal yang akan berubah.
Pemerintah kembali akan menaikkan harga BBM per
1April 2012. Meski belum ada angka pasti besaran kenaikan tersebut, dari hasil
rapat konsultasi pemerintah dengan DPR-RI kenaikan tersebut berkisar 20-45
Persen. Alasan pemerintah menaikan harga BBM karena kenaikan harga minyak
mentah di pasar internasional (New York Exchange Mercantile) yang saat ini
telah menembus angka 120 US dollar per barrel semakin membebani APBN.
Memang benar kenaikan harga minyak dunia pasti
berimplikasi serta berkonsekuensi terhadap penerimaan dan pengeluaran negara.
Akan tetapi seharusnya setiap momentum kenaikan harga tidak serta-merta dapat
menjadi alasan pembenar bagi pemerintah untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM). Kalau mau fair (adil) pemerintah harusnya juga menjelaskan bahwa
kenaikan harga minyak dunia tidak hanya mengakibatkan naiknya belanja
pemerintah (khususnya beban subsidi). Lonjakan harga juga memberi “rejeki”
berupa meningkatkan pendapatan dari minyak dan gas. Seperti yang dipaparkan Tim
Konsorsium Peneliti Perguruan Tinggi (UI-UGM-ITB), bahwa jika terjadi kenaikan
harga minyak dunia rata-rata 10%, maka akan meningkatkan pendapatan negara dari
Migas sebesar Rp3,5 triliun. Dan tentu akan lebih signifikan lagi keuntungan
yang didapat oleh Indonesia jika saja negara ini menjadi net eksportir minyak.
Kenaikan harga BBM dapat dipastikan akan
meningkatkan inflasi. Harga-harga barang dan jasa khususnya kebutuhan pokok
yang belakangan ini telah melonjak, dipastikan akan semakin meroket disamping
akan semakin memukul sektor usaha. Menurut perkiraan Kemenkeu kenaikan
rata-rata 30 persen akan meningkatkan inflasi menjadi 11 persen. Dampaknya
dengan mudah dapat ditebak, masyarakat menengah ke bawah yang selama ini
menjerit dan menderita akibat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari akan
semakin merana. Angka kemiskinan yang kini menjapai 36,8 juta orang dipastikan
akan bertambah.
“Kenaikan BBM akan sangat dirasakan oleh kalangan buruh nasional kita,
perjuangan mereka kemarin untuk menaikkan upah minimumnya terasa sia-sia,” kata
Anggota Komisi IX DPR RI Herlini Amran dalam siaran persnya kepada
Tribunnews.com, Rabu (21/3/2012).
Kenaikan harga BBM kata Herlini juga dapat berakibat naiknya biaya
produksi yang menyebabkan kenaikan biaya produksi sehingga membebankan kenaikan
biaya produksi tersebut kepada pekerja seperti menunda pembayaran gaji,
memotong gaji atau mengurangi jumlah pekerja.
Selain daripada itu semua, issue yang tak kalah hebih adalah dimana TDL
akan dinaikan tarifnya pada bulan Mei sebesar 10 persen. Pertama kalinya dalam
sejarah, dimana harga BBM meningkat bersamaan dengan tarif dasar listrik (TDL).
Hal ini tak kunjung membuat rakyat semakin resah dibuatnya.
Rencana pemerintah menaikkan TDL sebesar 10 persen Mei mendatang,
dijelaskan Sofjan, akan membuat pengusaha membayar antara Rp4,7 juta sampai
Rp7,5 miliar hanya untuk biaya listrik. "Jadi kalau naik semua, pasti
ngaruh (ke pengurangan karyawan). Enggak ada cara lain. Apalagi kalau produk
kita enggak bisa bersaing sama barang impor," lanjut dia.
Masih ada solusi lain untuk mengatasi kenaikan harga minyak dunia
selain menaikkan harga BBM bila Pemerintah mau kreatif dan tidak selalu mencari
solusi yang paling mudah seperti melakukan penghematan anggaran dengan
melakukan diet ketat untuk tidak belanja hal-hal yang tidak penting, memaksimalkan
pendapatan pajak agar tidak bocor dan lain-lainnya.
Sekian, inshaallah masih artikel ini masih bersambung, dan butuh komentar serta kritikan dari teman-teman sekalian,,
Mohon maaf bila masih banyak kekeliruan, terimakasih, wassalam... :)













0 comments:
Post a Comment